Saya heran dengan tetangga saya? Kenapa saya bisa heran?hehe.. begini ceritanya. Kebiasaan orang-orang di daerah saya( Kulon Progo, Yogyakarta ) kalau membuat rumah itu pada gede-gede alias luas. Padahal anggota keluarganya cuma sedikit. Terutama kalau membuat ruang tamu pasti luas, sampai-sampai mengabaikan kamar tidur. Ya tidak semua sih tapi kebanyakan begitu.
Merka bilang kalau sewaktu-waktu mengadakan hajatan, tahlilan, arisan atau acara yang lainnya biar dapat menampung orang banyak. Memang iya siCh. Padahal kalau dipikir-pikir (yasudah pada dipikir dulu yaCh… saya mau bikin kopi dulu.hehe…) acara-acara seperti itu tidak sering dilakukan tapi mereka justru mengutamakan ruang tamu dari pada kamar tidur yang setiap harinya mereka tempati untuk istirahat.
Biasanya malah kamar tidur cuma dibuat alakadarnya, mereka bilang “tidak dilihat orang lain ini” di dalam hati saya tertawa terbahak-bahak mendengar ungkapan itu. Saya berpikir lagi “membuat rumah kan untuk diri kita sendiri bukan untuk orang lain”. Yang lebih lucu lagi fariasi teras depan, biasanya pada di buat semewah mungkin contohnya tembok dipasang keramik padahal lantai kamar yang sehari-hari buat istirahat belum dikeramik. Ada juga yang melengkapi rumahnya dengan kamar tidur tamu, padahal 1 tahun sekali juga tidak ada tamu yang menginap kecuali kerabat dekat saja. Huff… memang manusia ingin diperhatikan oleh orang lain.
Menurut saya sebenarnya dalam mempercantik rumah harus mengutamakan yang untuk dirikita sendiri dulu atau yang bersifat lebik pokok seperti kamar tidur, toilet,dapur, setelah itu semua sudah bagus baru ruang keluarga,ruang tamu dan teras dipercantik. Tentu urutan seperti itu untuk Anda yang berkantong tipis seperti saya ini, karena untuk membuat rumah yang sekaligus jadi dan bagus serta mewah tidak cukup dana. Memang perlu tips dan trik untuk membangun rumah seperti klik di sini aja yaCh sudah capek nulisnya..hehe…
Salam Senyum Lucu....
Merka bilang kalau sewaktu-waktu mengadakan hajatan, tahlilan, arisan atau acara yang lainnya biar dapat menampung orang banyak. Memang iya siCh. Padahal kalau dipikir-pikir (yasudah pada dipikir dulu yaCh… saya mau bikin kopi dulu.hehe…) acara-acara seperti itu tidak sering dilakukan tapi mereka justru mengutamakan ruang tamu dari pada kamar tidur yang setiap harinya mereka tempati untuk istirahat.
Biasanya malah kamar tidur cuma dibuat alakadarnya, mereka bilang “tidak dilihat orang lain ini” di dalam hati saya tertawa terbahak-bahak mendengar ungkapan itu. Saya berpikir lagi “membuat rumah kan untuk diri kita sendiri bukan untuk orang lain”. Yang lebih lucu lagi fariasi teras depan, biasanya pada di buat semewah mungkin contohnya tembok dipasang keramik padahal lantai kamar yang sehari-hari buat istirahat belum dikeramik. Ada juga yang melengkapi rumahnya dengan kamar tidur tamu, padahal 1 tahun sekali juga tidak ada tamu yang menginap kecuali kerabat dekat saja. Huff… memang manusia ingin diperhatikan oleh orang lain.
Menurut saya sebenarnya dalam mempercantik rumah harus mengutamakan yang untuk dirikita sendiri dulu atau yang bersifat lebik pokok seperti kamar tidur, toilet,dapur, setelah itu semua sudah bagus baru ruang keluarga,ruang tamu dan teras dipercantik. Tentu urutan seperti itu untuk Anda yang berkantong tipis seperti saya ini, karena untuk membuat rumah yang sekaligus jadi dan bagus serta mewah tidak cukup dana. Memang perlu tips dan trik untuk membangun rumah seperti klik di sini aja yaCh sudah capek nulisnya..hehe…
Salam Senyum Lucu....
Iya, saya setuju dengan Mas atau bapak Senyum Lucu... Yang penting kamar tidur kita, itu yang harus luas hehehehe masak sih ruang tamu luasnya ngablak-ngablak kamar tidur kecil... nggak banget deh.
Btw, saran2nya tentang gini gitunya rumah OK banget deh!